You are here
Home > BERITA > Mengenal Karakteristik COTA “Circuit of the Americas”

Mengenal Karakteristik COTA “Circuit of the Americas”


Mengenal Karakteristik COTA "Circuit of the Americas"

MEDIABALAP.com, Jakarta – Seri ke-17 dari total 20 putaran di kejuaraan Formula 1 Grand Prix 2017 akan diselenggarakan di Circuit of the Americas, Austin, Texas, AS pada 22 Oktober 2017. Sirkuit yang sering disingkat COTA ini selain menjadi tuan rumah dari US Grand Prix, juga MotoGP dan World Endurance Racing (WEC).

Meski COTA tergolong sirkuit baru –pertama kalinya menjadi tuan rumah Formula 1 pada tahun 2012– karakter sirkuit dengan panjang 5.5km agak berbeda dengan sirkuit-sirkuit balap modern lainnya, seperti Sepang, Abu Dhabi dan Shanghai.

Salah satu perbedaan terletak pada tikungan-tikungan yang sengaja dibuat ekstra lebar sehingga ada lebih dari satu racing line untuk banyak tikungan di COTA.

Perbedaan lain adalah layout sirkuit yang mengikuti topografi tanah tempat dibangunnya, seperti sirkuit-sirkuit klasik Eropa yang sangat berkarakter. Karena mengikuti topografi tanah, maka COTA terbentang dengan selisih elevasi 41 meter antara titik terendah dan titik tertingginya, atau setara dengan tinggi gedung 12 lantai!

Salah satu perbedaan elevasi paling besar ada di tikungan pertamanya. Dari garis start, para pebalap akan memacu mobil menanjak terjal setinggi sekitar 40 meter menuju apex tikungan pertama yang menjadi titik tertinggi di COTA.

Gambaran sirkuit COTA

Setelah itu, mereka harus menikung hampir 180 derajat untuk kemudian turun melaju ke tikungan ‘S’ yang dirancang meniru tikungan ‘S’ Maggotts-Becketts-Chapel di sirkuit Silverstone, Inggris.

Setelah melalui tikungan ke-5 hingga 10, pebalap akan sampai pada tikungan tajam ke kiri yang keluar ke arah trek lurus terpanjang di COTA. Di trek lurus ini sebuah mobil Formula 1 bisa mencapai kecepatan 333 km/jam.

Namun, pebalap harus berhati-hati lantaran setelah trek lurus tersebut, mereka harus mengerem kuat untuk tikungan ke-12 yang patah ke kiri dan kembali memasuki area trek yang lebih teknikal. Biasanya, susul menyusul terjadi saat memasuki tikungan ini dan tikunganpertama.

G-force paling besar akan terasa di tikungan berangkai, yakni 16-17-18 yang meniru tikungan ke-8 di Sirkuit Istanbul, Turki. Rangkaian tiga tikungan ke kanan ini dapat dilalui dengan gas ditekan penuh pada kecepatan lebih dari 250 km/jam sehingga benar-benar menguji kemampuan fisik pebalap melawan G-force yang besar. Terutama karena COTA adalah salah satu dari segelintir sirkuit Formula 1 yang arahnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Putaran diakhiri setelah pebalap melalui tikungan terakhir, tikungan ke-20, sebelum melewati garis start/finish di trek lurus depan pitlane.

Merujuk pada paparan di atas, Sirkuit COTA tentu akan memberikan tantangan besar buat para pebalap F1 dan juga pebalap F2 asal Indonesia, Sean Gelael yang untuk ketiga kalinya dipercaya Toro Rosso untuk tampil pada sesi latihan bebas pertama atau Free Practice I pada Jumat 20 Oktober. (sean-gelael.com/waw)

Top