MEDIABALAP.com (Jakarta) – Ikatan Motor Indonesia (IMI) telah menetapkan bahwa Kejurnas Sprint Rally 2018 akan digelar sebanyak 8 putaran. Pada Senin (8/1), Rifat Sungkar selaku Direktur Rally dan Sprint Rally IMI Pusat menyatakan jika 3 putaran Kejurnas Sprint Rally 2018 akan digelar bersamaan dengan Indonesian eXtreme Offroad Championship (IXOR), sementara 5 putaran lainnya akan digelar terpisah, yaitu 3 putaran bersamaan dengan Kejurnas Rally 2018,1 putaran akan digelar di Jawa Timur, dan 1 putaran akan digelar di Jawa Barat dengan mengusung tema King of Kings.
Terkait jadwal yang sudah ditetapkan ini, Rifat menjelaskan, “IMI juga telah berkoordinasi dengan Pengprov-pengprov IMI daerah di mana ajang Kejurnas Sprint Rally akan diadakan. Kami diimbau untuk menyesuaikan jadwal karena adanya Pilkada di mana bulan Maret hingga Mei itu waktu kampanye, sementara Juni sudah memasuki bulan suci Ramadhan, dan juga persiapan Pemilihan Presiden di bulan Oktober. Maka dari itu, kegiatan efektif otomotif ada di bulan Januari, Februari, Juli, Agustus, September, November, serta Desember.”
Berikut adalah jadwal lengkap Kejurnas Rally dan Sprint Rally 2018:
25 Februari – Kejurnas Sprint Rally Putaran 1 & Kejurnas Rally Putaran 1 – Sidrap, Sulawesi Selatan
18 Maret – Kejurnas Sprint Rally Putaran 2 & IXOR 1 (TBA)
22 April – Kejurnas Sprint Rally Putaran 3 – Gresik, Jawa Timur
15 Juli – Kejurnas Sprint Rally Putaran 4 & IXOR 2 – BSD, Tangerang Selatan
12 Agustus – Kejurnas Sprint Rally Putaran 5 & Kejurnas Rally Putaran 2 – Palembang, Sumatera Selatan
2 September – Kejurnas Sprint Rally Putaran 6 King of King, Jawa Barat
23 September – Kejurnas Sprint Rally Putaran 7 & IXOR 4 – BSD, Tangerang Selatan
4 November – Kejurnas Sprint Rally Putaran 8 & Kejurnas Rally Putaran 3 – Medan, Sumatera Utara
Lebih lanjut lagi, Rifat juga menekankan bahwa bagi para peserta yang berkomitmen ingin menjadi Juara nasional harus mengikuti sedikitnya 4 putaran Kejurnas Sprint Rally 2018, namun setelah 4 putaran mereka tetap berhak mengakumulasi poin di semua putaran yang mereka ikuti. Sementara di Rally tidak ada jumlah minimal putaran yang harus mereka ikuti.
Sementara itu, selain kelas sedan 4WD (M), sedan berpenggerak roda (F) dan sedan berpenggerak roda belakang(R), Kejurnas Sprint Rally 2018 yang juga akan memperlombakan kelas Jip untuk bisa memperebutkan juara nasional. Untuk menampung aspirasi maka kelas Jip akan dibagi menjadi dua, yaitu J1 (0 – 1600 cc) dan J2 (1601 – 5000 cc). Kelas J2 juga sudah termasuk kelas untuk kendaraan berjenis UTV.
“Di tahun ini, kami memberikan perhatian pada kelas Jip di ajang Kejurnas Sprint Rally, karena IMI menilai bahwa kelas Jip banyak peminatnya. Kendaraan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia jadi selain dapat dipakai oleh driver-driver nasional kelas ini akan sangat baik untuk awal hero-hero lokal memulai debutnya di ajang rally” pungkas Rifat.
Beberapa perubahan teknis di beberapa kelas seperti update kelas M1 dan M2 dengan gearbox bebas dan restrictor turbo yang lebih besar serta kelas F1 yang berubah kapasitasnya mencapai maximal 1400cc dapat dilihat pada website resmi IMI pada minggu ketiga bulan Januari.
Berikut adalah beberapa update perubahan bagi kelas M1 yaitu mobil – mobil yang masih memiliki homologasi internasional FIA ( N4, RRC, S2000, R4,R5,WRC) maupun Homologasi FIA Regional (AP4).
Dan mobil-mobil diluar spek berhomologasi FIA dengan detail sebagai berikut:
· Mobil Sedan dengan penggerak 4 roda (4WD)
· Menggunakan active center differential (ACD/DCCD)
· Tahun pembuatan 1999-sekarang
· Standard safety FIA
· Kapasitas mesin maksimal 2500cc dengan ketentuan :
· Mesin asli bawaan mobil
· Mesin 2000cc restrictor turbo 35mm
· Mesin 2500cc restrictor turbo 33mm
· Engine swap tidak diperbolehkan
· Turbo bebas
· Stroker kit tidak diperbolehkan namun penggantian diameter Piston maximum over size 100 dari ukuran standard mesin dan bahan bebas
· Ukuran conrod standard, bahan bebas
· Injector bebas
· Valve dan valve spring standard
· Camshaft standard
· Head boleh porting polish
· Air intake boleh dimodifikasi
· Intercooler standard
· Gearbox bebas, sequential diperbolehkan
· Body kit bebas
· Kap mesin bagasi boleh di ganti bahan yang lebih ringan
· Interior bebas
· Kaca samping dan belakang boleh polycarbonat
· Rem Pedal box bebas (non homologasi)
· Lsd non homologate diperbolehkan
· Fly wheel dan kopling bebas
· Blow off valve bebas
· Penggantian Sub frame depan dan belakang, Lower arm depan dan belakang, Rear Differential Support, Upper Arm belakang, Trailing Arm Belakang dilarang kecuali yang sesuai dengan Homologasi FIA.
Sementara untuk regulasi kelas M2 kurang lebih sama dengan M1, namun kelas M2 untuk mobil sedan yang tidak menggunakan active center differential atau mobil yang tahun produksinya lebih tua dari M1. Mobil di kelas M2 bebas melakukan engine swap dan untuk mobil turbo restrictor-nya adalah 36 mm. Sedangkan untuk mobil non turbo maksimal menggunakan 6 silinder dengan kapasitas 4000 cc.
Selain itu, di luar Juara nasional driver dan co-driver akan ada penghargaan “the best co-driver” mulai 2018 yaitu untuk untuk co-driver dari semua grup yang memiliki perolehan poin tertinggi selama tahun yang berjalan.
“Kami senang sekali dengan kesuksesan gelaran rally di tahun 2017 dan saya ucapkan Terimakasih bagi semua peserta yang telah berpartisipasi tahun lalu. Komisi rally akan selalu berusaha untuk mengevaluasi peraturan terbaru untuk menampung aspirasi para peserta demi kemajuan rally Indonesia.” tutur Rifat. (arl/wto)