MEDIABALAP.com (London) – Kejutan terjadi di kancah laga F1, ketika Nico Rosberg mengumumkan berhenti alias pensiun dari jenis lomba itu, hanya beberapa hari setelah mencapai ambisi seumur hidupnya dengan memenangi mahkota kejuaraan dunia untuk pertama kalinya bersama Mercedes.
“Dari momen ketika nasib gelar berada di tangan saya sendiri, tekanan besar dimulai dan saya mulai berpikir mengenai mengakhiri karir balapan saya jika saya menjadi juara dunia,” kata pebalap kondari asal Jerman itu melalui Facebook.
“Pada Minggu pagi di Abu Dhabi, saya tahu bahwa itu dapat menjadi balapan terakhir saya dan perasaan itu semakin jelas dalam kepala saya sebelum start. Saya ingin menikmati setiap bagian pengalaman itu, mengetahui bahwa itu mungkin menjadi yang terakhir kalinya,” tambah pebalap 31 tahun ini.
“Saya mengambil keputusan saya pada Senin malam,” tambah sang pebalap, yang sebelumnya tidak memberikan indikasi mengenai niatnya ini dan telah berada di pabrik tim di Brackley pada Kamis, setelah melakukan perjalanan ke tempat kelahirannya di Jerman, di Wiesbaden.
Rosberg, yang sebelumnya sempat menghadiri pemberian penghargaan oleh FIA di Vienna pada Jumat siang bersama rekan setimnya dan juara dunia tiga kali Lewis Hamilton, tidak mengatakan apa yang ia rencanakan untuk dilakukan di kemudian hari.
Ia akan pergi dengan rekor 23 kemenangan dari 206 balapan dan sebagai putra mantan pebalap kedua yang memenangi gelar, mengikuti jejak langkah juara 1982 yang merupakan ayahnya, Keke.
Rosberg juga menjadi pebalap Jerman pertama yang memenangi Formula 1 dengan menggunakan mobil pabrikan Jerman.
“Sejak 25 tahun dalam balapan, ini merupakan impian saya, “satu hal dalam benak” saya untuk menjadi juara dunia Formula 1. Melalui kerja keras, rasa sakit, pengorbanan, ini merupakan target saya. Dan sekarang saya melakukannya,” ucapnya.
“Saya telah mendaki gunung saya, saya berada di puncak, maka ini terasa tepat. Emosi terkuat saya sekarang adalah penghargaan terdalam untuk semua orang yang mendukung saya untuk mewujudkan mimpi itu.”
Kepergian mendadaknya meninggalkan posisi lowong yang akan diperjuangkan semua pebalap, di mana Mercedes menjadi tim paling dominan di olahraga ini dengan 19 kemenangan dari 21 balapan sepanjang musim ini.
Mereka telah memenangi gelar pebalap dan konstruktor untuk tiga tahun terakhir secara beruntun, dan akan memulai musim depan, meski terdapat perubahan-perubahan peraturan yang signifikan, kembali sebagai tim favorit.
Ketua tim Mercedes Toto Wolff memuji “langah berani” dan mengatakan itu merupakan “bukti kekuatan karakternya.”
“Kejelasan penilaiannya berarti saya langsung menerima keputusannya ketika ia menyampaikan kepada saya,” ujar pria itu dengan menambahkan, Mercedes akan memerlukan waktu untuk mengevaluasi opsi-opsi yang mereka miliki. (loe)