You are here
Home > BERITA > Duel Ford lawan Ferrari dalam filem Le Mans 24 Jam

Duel Ford lawan Ferrari dalam filem Le Mans 24 Jam


Laga La Mans 24 Jam dalam catatan sejarah. Dahuu kala pebalapnya start dengan berlari ke mobil.. (le mans 24 Jam)

MEDIABALAP.com (Jakarta) – Dalam dunia otomotif, Le Mans 24 Jam itu begitu menghebohkan dan bisa jadi bahan perbincangan berbagai kalangan.

“Ketika saya masih kecil, saya sudah pernah mendengan laga Le Mans 24 Jam. Perlombaan itu amat melegenda, saya suka membaca atikel dan menonton perlombaannya. Aksi laga otomotif paling tinggi dan bergengsi adalah Le Mans 24 jam,” kata seorang teman saat diajak berbincang tentang Le Mans 24 Jam.

Begitu melegendanya, sampai-sampai lomba itu diangkat ke layer lebar,mengisahkan tentang duel tiada hentinya antara dua merek mobil.

Nah, film itu adalah tentang Ford v Ferrari mengisahkan persaingan antara pabrikan mobil asal Amerika Serikat, Ford, dengan raksasa Italia, Ferrari.

Keduanya bertarung menjadi yang terbaik di ajang balap 24 Hours of Le Mans pada akhir 1960-an.

Dilansir laman otosia dari Hiconsumption.com, dinyatakan bahwa 24 Hours of Le Mans merupakan balap ketahanan tertua di dunia. Ajang ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1923 dan masih dipertandingkan hingga saat ini,. Laga ke-100 akan berlangsung Juni 2023.

Balapan ini diselenggarakan oleh Automobile Club de L’Ouest (ACO) dan dikenal juga sebagai Grand Prix of Endurance. Sirkuitnya merupakan jalan umum yang ditutup sementara di kota Le Mans, Sarthe, Perancis. Berikut ini beberapa fakta menarik terkait sejarah 24 Hours of Le Mans yang banyak diamati orang.

Berawal dari Diskusi di Sela Pameran Otomotif Tahun 1922

Salah satu artikel dari analis sekaligus jurnalis otomotif, Philip O’Kane, menjelaskan, ajang Le Mans 24 Hours merupakan gagasan dari tiga tokoh balap Georges Durand, Charles Farouk dan Émile Coquille. Gagasan itu muncul saat ketiganya berdiskusi di sela pameran otomotif Salon de L’Automobile di Paris tahun 1922.

Idenya adalah menggelar ajang balapan yang bukan lagi sebagai adu cepat, namun juga adu ketahanan mobil. Balapan juga menjadi ajang uji kehandalan kualitas mobil secara keseluruhan selama seharian penuh nonstop, baik perangkat-perangkat yang sudah dipasang maupun ajang menjajal modifikasi masing-masing pabrikan yang tentunya berguna untuk pengembangan mobil-mobil komersial yang berlaga.

Ketiganya pun meracik regulasi dan ajangnya bakal dinaungi Automobile Club de L’Ouest (ACO).

Melalui kisah yang diambil melalui referensi historia.id, hiconsumption.com,  otosia.com dan superlive.id, disebutkan bahwa untuk kejuaraan pertama itu, trofinya disediakan oleh Coquille berupa trofi La Coupe Rudge-Whitworth yang menyandang nama perusahaan impor yang dipegang Coquille.

Ketiganya sepakat yang boleh mengikuti balapan adalah mobil pabrikan berbodi touring, bukan mobil balap modifikasi seperti di Grand Prix Monaco, karena misi uji daya tahan mobil dan para pembalap, bukan siapa yang lebih cepat.

Jadi Ajang Uji Coba Starter Mobil Pertama

Ajang itu akhirnya bisa terlaksana dengan nama resmi Grand Prix d’Endurance de 24 Heures dan dihelat pada 26-27 Mei 1923. Debut balapan Le Mans 24 jam itu kemudian diikuti 33 mobil dari 17 pabrikan yang masing-masing dikendarai dua pembalap secara bergantian.

Le Mans 24 Jam melegenda dan persaingan mobil masuk layar lebar. (otosia)

Edisi pertama 24 Hours of Le Mans itu juga jadi ajang uji coba starter mobil pertama. Sebelumnya, mobil-mobil yang ada dinyalakan dengan engkol dan karena para pembalap harus berlari ke mobil masing-masing dalam keadaan mati mesin saat start, otomatis setiap mobil harus mampu mengembangkan sistem starternya.

Kala itu, balapan dimulai 26 Mei jam 4 petang dan berakhir 27 Mei di waktu yang sama. Pemenang pertamanya ialah André Lagache dan René Léonard yang mengendarai mobil Chenard-Walcker 3.0L S4 dan merampungkan 128 lap atau empat lap lebih baik dari duet Christian Dauvergne-Raoul Bachmann di mobil dengan merk yang sama.

Jadi Latar Belakang Film Ford v Ferrariy

Henry Ford II merasa berang, karena penjualan mobil pabrikan miliknya, Ford, kala itu (1963) tengah lesu. Dari segenap jajaran petinggi Ford, hanya Lee Iacocca yang berani mencetuskan ide anti-mainstream , yaitu Ford ikut ajang balap paling prestisius 24 Hours of Le Mans.

Lacocca yakin jika bisa menang, penjualan mobil bakal membaik berbanding lurus dengan prestasinya di lintasan balap ketahanan mobil tersebut.

Masalahnya, kala itu balapan Le Mans 24 Jam tengah didominasi Ferrari. Henry Ford II semakin marah dan meradang kala Enzo Ferrari menolak pabrikan mobil berjuluk “kuda jingkrak” itu dibeli oleh Ford. Tak ada kata lain buat Ford selain harus membalas di atas lintasan balap.

Begitulah sineas James Mangold membuka premis film drama bertema balapannya, Ford v Ferrari.

Menariknya, yang belum lama ini menang Piala Oscar untuk kategori suntingan film terbaik dan suntingan tata suara terbaik. Film itu menampilkan mega proyek Ford untuk bisa membuktikan pada Ferrari bahwa mobil Ford tak seburuk yang dikatakan.

Ajang Uji Daya Tahan

Beberapa rincian tentang keunikan 24 Hours of Le Mans turut dihadirkan Mangold dalam Ford v Ferrari. Antara lain, jelang start, pembalap tak duduk menanti dimulainya balapan sebagaimana ajang-ajang lain, melainkan berlari ke mobil masing-masing dari seberang garis start.

Soal aturan masuk pit-stop, mobil peserta baru diizinkan masuk pit-stop untuk mengisi bahan bakar, mengganti ban, mengisi ulang oli, mengganti suku cadang, hingga bertukar pembalap, saat durasi balap sudah melewati satu jam.

Pasalnya, balapan yang punya nama asli “24 Heurs du Mans” itu bukan adu cepat, namun adu ketahanan mobil maupun pembalap karena harus non-stop balapan 24 jam penuh.

Nah perlombaan ke-100 Le Mans 24 Jam berlangsung 10-11 Juni 2013 dan dari hampir seratus pebalap yang ikut, ada seorang pebalap Indonesia.

Sean Gelael ketika naik podium di Le Mans 24 Jam 2021. (jagonya ayam)

Ia adalah Sean Gelael, pemuda yang sudah melanglangbuana di berbagai aksi lomba nasional dan internasional. Bahkan Sean naik podium pada Le Mans 24 Jam 2021. Ini mengejutkan, membanggakan sekaligus mengagumkan, orang Indonesia pertama yang ikut Le Mans 24 Jam.

Kini ia tampil lagi di depan ratusan ribu penonton yang memadati Le Mans, serta melalui layar kaca, yang juga disiarkan ke Indonesia. (dari berbagai sumber/arl)

Leave a Reply

Top