
MEDIABALAP.com – Setelah dapat diketahui bahwa mobil Hypercar tidak lebih cepat dari LMP2 saat tes di Le Mans, dimulailah kompromi untuk mereduksi performa mobil LMP2. Penggunaan ban yang lebih keras dan pemangkasan power, menjadi dua upaya pertama untuk mengatasi masalah ini.
LMP2 memakai ban Goodyear, sementara Hypercar dan GTE Pro/Am menggunakan Michelin. Pada uji coba awal penggunaan ban keras, mobil LMP2 sulit dikendalikan, sehingga dikeluhkan oleh pebalap dan tim. FIA dan ACO (promotor Le Mans) pun mencari solusi lagi.
Power mesin Gibson 4.2L V8 dikurangi dari 600 bhp menjadi 560 bhp. Pun ada lagi dari sisi setelan mobil, di mana di semua seri mobil LMP2 harus memakai setelan Le Mans yang low downfore. Padahal pada seri-seri selain Le Mans, bisa memakai setelah medium hingga high downforce, yang bisa membuat mobil melaju lebih cepat. Belum cukup, bobot minimal mobil pun ditambah 20 kg, menjadi 950 kg.
Dampaknya pada kualifikasi di 24 Hours of Le Mans 2021, Hypercar membuat fastest lap 3:23.900, sementara LMP2 3:27.950. Jika dibandingkan sesi kualifikasi 2020, Hypercar lebih lambat 8,633 detik (2020 – 3:15.267) sementara LMP2 3,422 detik (2020 – 3:24.528). Bisa disimpulkan bila LMP2 tidak direduksi performanya, kelas ini minimal selevel dengan Hypercar. (arl)