You are here
Home > BERITA > Tantangan Berat untuk Pertamina Prema Theodore Racing

Tantangan Berat untuk Pertamina Prema Theodore Racing


Sean Gelael melaju di Sirkuit Baku City. (jagonya ayam)

MEDIABALAP.com, (Baku City) – Tim Pertamina Prema Theodore Racing mendapat tantangan berat pada balapan Fomula 2 di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, yang dimulai hari Sabtu (28/4). Kedua pebalap mereka Nyck De Vries dan Sean Gelael harus berjuang keras karena posisi start mereka di luar delapan besar.

De Vries akan memulai balapan dari posisi ke-9, sedangkan Sean akan berjuang lebih keras lagi karena harus memulai balapan dari posisi ke-17. Pada sesi kualifikasi hari Jumat (27/4), De Vries membukukan waktu tercepatnya satu menit 55,728 detik. Sementara Sean mencatat waktu tercepat satu menit 57,508 detik.

Posisi start terdepan menjadi milik pebalap DAMS, Alexander Albon. Pada sesi kualifikasi, Albon mengukir waktu tercepat satu menit 54,480 detik. Posisi kedua dan ketiga ditempati pebalap Carlin, Lando Norris dan ART Grand Prix George Russel.

Bagi Sean, situasi ini sebenarnya hampir sama saat memulai balapan di Bahrain dua pekan lalu. Sean yang start dari posisi ke-19 justru tampil impresif untuk finis di posisi ketujuh. Momen ini bisa saja terulang. Terlebih dua tahun lalu Sean juga punya pengalaman serupa di Baku City. Start dari urutan ke-20, Sean berjuang dan bisa finis di posisi ketujuh.

Sean lagi-lagi kurang beruntung dalam kualifikasi kali ini. Pada sesi pertama, mobil Sean terhadang oleh Nirei Fukuzumi dan Nicholas Latifi yang menyebabkannya kehilangan banyak waktu di sektor kedua. Lalu di kesempatan kedua, banyaknya insiden di track membuat Sean tak punya peluang memperbaiki waktu.

“Ini memang bukan posisi start yang kami harapkan. Namun demikian, kami akan tetap berjuang. Kita akan lihat sejauh mana kita akan berada pada balapan nanti,” kata Sean. Selain traffic pebalap di depan, Sean memang sedikit kurang beruntung karena seringnya kibaran bendera kuning saat dia berupaya mendapatkan kecepatan maksimal. Sen juga mengalami masalah pada radio komunikasinya.

Pebalap Russian Times, Artem Markelov juga tidak mendapatkan posisi start yang ideal untuk balapan Feature hari Sabtu ini. Markelov yang kini menempati posisi kedua di klasemen sementara pebalap, harus start dari posisi ke-18.

Sirkuit Baku City punya tantangan yang menarik. Sirkuit ini perpaduan dari Sirkuit Sochi di Rusia dan Sirkuit Makau. Sirkuit rancangan arsitek asal Jerman, Hermann Tilke, ini memiliki panjang enam kilometer dengan 20 tikungan.

Lintasan sirkuit melewati wilayah kota tua yang eksotis dengan bangunan bersejarah seperti alun-alun Azadlig, gedung parlemen, dan menara Maiden. Sementara sisi lainnya menampilkan panorama pesisir pantai Laut Kaspia.

Tantangan sirkuit ini adalah tanjakan curam di dekat balai kota tua dan trek lurus sepanjang 2,2 kilometer yang memungkinkan pebalap untuk menggeber mobil dengan kecepatan sampai 340 kilometer per jam.
Sirkuit Baku bisa dibilang sebagai sirkuit tercepat dengan rata-rata 211 km/jam. Dua sirkuit jalan raya lainnya, yakni Maribay (Singapura) hanya 177,303 km/jam, sedangkan Monako hanya 163,521 km/jam.

Yang membuat balapan di Baku lebih menarik, yakni arah balapan berlawanan dengan arah jarum jam. Lintasan ini memiliki lebar 13 meter, tetapi di antara tikungan tujuh dan delapan, lebar lintasan menyempit menjadi 7,6 meter. Di titik inilah tantangan tersulit bagi pebalap. (arl/wto)

Leave a Reply

Top