
MEDIABALAP.com (Jakarta) – Sean Gelael absen pada putaran ketujuh sampai 10 kejuaraan FIA F2, karena mengalami insiden sehingga punggungnya cedera pada laga Barcelona, Agustus 2020.
Apa yang dilakukan Sean Gelael selama ini sebelum tampil di Bahrain?
Demikian pembuka artikel tentang pebalap Jagonya Ayam Indonesia itu, di halaman depan laman F2 series beberapa hari lalu.
How Gelael has been gearing up for a return to action in Bahrain, begitu judul artikel empat halaman itu. Berikut ini terjemahannya:
Pebalap Indonesia itu hanya mampu menyaksikan para pesaingnya berlomba, saat mereka misalnya adu kecepatan di Spa dan Mugello.
Sekitar tiga bulan kemudian, Sean mengalami kemajuan bagus dan kesehatannya maju pesat, dan pebalap DAMS itu sudah tidak sabar untuk bersaing lagi dalam dua seri terakhir di sirkut internasional Bahrain.
Kami menghubunginya untuk mendiskusikan proses kesehatannya dan apa yang dilakukannya selama menjalani pemulihan selama ini.
Bagaimana terjadinya insiden itu?
Sean cedera pada laga putaran keenam di Barcelona, ketika mobil DAMS yang dikendarainya melayang ke udara pada laga putaran akhir Feature Race dan mendarat ke dengan keras di atas lintasan balap.
Ketika semua berharap semoga ia tidak terlalu lama istirahat dan segera melaju lagi, dokter menyatakan ia mengalami retak pada tulang D4 dan harus istirahat setidaknya enam minggu. Setelah itu diharapkan kondisinya pulih kembali, seperti yang dialaminya saat ini.
“Akhirnya saya harus istirahat untuk memulihkan rasa sakit ini,” kata Sean.
“Anda tahu, saya amat frustrasi, apalagi pada musim ini saya belum banyak melakukan sesuatu. Banyak laga saya tidak finish pada awal hingga keempat atau kelima putaran lalu,” tambah Sean.
“Bila kita memandang ke belakang dan berpikir dan menyadari, ada semacam garis perak yang menentukan segala sesuatunya,” katanya.
Apa yang dilakukannya?
Sean menjalani masa proses rehabilitasi cederanya dengan cara amat positif. Ia menikmati berkumpul bersama keluarga dan teman-teman di Indonesia.
Ia mengatakan bahkan dengan gembira membantu ayahnya menjalankan bisnis waralaba KFC Indonesia.
Sean pun selalu menghabiskan waktunya di kolam renang dan keluar rumah untuk gowes alias naik sepeda bersama teman- temannya. Ia juga berlatih senam di gym untuk mempertahankan kelenturan atau kepegasan ototnya.
Ia juga menyiapkan waktunya untuk berlatih simulator dan menyetir karting sebelum kembali ke Bahrain. Pada tiga minggu awal sejak ia cedera, ia hanya berbaring di tempat tidur dan relaks, sesuatu yang jarang sekali dilakukannya dalam kehidupan normalnya.
“Pada tida minggu awal saya ingin sekali bergerak dan ingin segera pulih,” jelas Sean, “Tetapi, yang harus dilakukan hanya lah berbaring. Cedera ini pada bagian belakang, jadi bila ingin bergerak amat berpengaruh pada bagian lainnya.”
“Setelah masa itu saya lewati, selanjutnya tingga menguatkan otot termasuk di bagian belakang, agar kuat hingga ke tulang. Jadi saya merasa semakin pulih dengan cepat dan semoga hal itu tidak terjadi lagi,” kata pebalap Indonesia itu.
Apa reaksi Sean ketika digantikan Juri Vips.
Pebalap junior Red Bull Juri Vips bermitra dengan Dan Ticktum di garasi DAMS untuk masa empat seri, karena Sean sedang cedera. Apa kata Sean kepada Vips? “Tolong dijaga baby saya itu”. Ini tentu merujuk kepada mobilnya.
Nah, kini pebalap Indonesia itu akan kembali ke dalam tim asal Prancis itu dan para kru pun memperiapkan kendaraannya. Vip sudah memiliki kesempatan mencoba kemampuannya untuk pertama kali dalam laga F2 bersama tim yang dikelola Marko Asmer, mantan pebalap GP2.
“Marko adalah manajernya dan ia pernah membantu saya pada tahun pertama membalap di F3. Jadi kami memiliki hubungan bagus,” jelas Sean, dengan menambahkan, “Saya sudah pernah berbicara dengan Vips. Ia anak baik, saya senang ia bisa menggantikan saya ketika cedera. Saya juga gembira ia bisa naik podium.”
“Terus terang, saya berharap saya yang berlaga selama ini. Saya tidak bohong. Tapi saya gembira ia menang dan gembira melihat tim kami menang. Tim itu amat karena tidak finish dalam beberapa lomba awal. Itu yang terjadi. Kini kendaraan semakin bagus dan tim mendapat hasil bagus,” kata Sean.
Sean kembali ke lintasan.
Sean akan tampil pada dua seri terakhir kejuaraan FIA F2 2020 di Sirkuit Internasional Bahraih, yang disebutnya tidak sama secara fisik dengan lintasan lain, misalnya di Silverstone dan Mugello.
Keuntungan lain bagi Sean tampil di Sakhir, karena ia amat berpengalaman melaju di sirkit itu menggunakan ban Pireli 18 inci, ketika melakukan tes pra musim bersama DAMS.
Lintasan yang digunakan berbeda dengan putaran 12 F2 yang gabung dengan F1 yang menggunakan bagian luar sirkuit – yang belum begitu familiar dengan Sean.
Ia mengatakan akan mencoba mengejar ketertinggalannya dalam empat seri terakhir dan berusaha berbuat yang terbaik pada ujung laga 2020 ini.
“Saya merasa takjub. Sudah lama meninggalkan persaingan laga F2 dan kini akan kembali lagi melakoninya,” kata Sean.
“Rasanya pasti sama dengan yang dirasakan semua lawan saya sepanjang tahun ini. Yaitu, ingin mendapatkan poin pada kedua laga mendatang, apakah itu dalam delapan besar di Feature Race dan dapat podium pada Sprint Race,” kata Sean.
“Saya merasa beruntung karena agak jauh jaraknya dari laga di Sochi dengan di Bahrain. Saya akhirnya tampil lagi. Saya berharap dapat hasil bagus pada dua seri mendatang dan mendapatkan piala tahun ini. Saya tidak ingin tidak dapat satu pun piala pada tahun ini!,” kata pebalap Indonesia itu.
Sean tampil dalam dua laga akhir F2 2020 di Bahrain pada 29 November dan 6 Desember 2020. (f2/arl)