You are here
Home > FIA WEC > Usai laga spektakuler di COTA, Sean siap all-out di Fuji dan Bahrain, catatan A.R. Loebis 

Usai laga spektakuler di COTA, Sean siap all-out di Fuji dan Bahrain, catatan A.R. Loebis 


Sean Gelael ketika berlaga di COTA, Amerika. (jagonya ayam)

MEDIABALAP.com (Jakarta) – Gelaran kejuaraan Lone Star Le Mans berlangsung spektakular, disaksikan langsung sekitar 65. 089 pasang mata yang memenuhi sirkuit di Amerika itu.

Selain merasakan panas yang amat sangat di kokpit dan jalur pit, laga berlangsung intens pada cuaca yang berubah-ubah.  Laga Hypercars merupakan akhir minggu terebaik bagi BMW M V8 Hybrid, kendati terjadinya penalti membuat mereka tampil tidak seperti yang diharapkan.

Setelah mendapatkan seting kendaraan memadai di LMDh hingga mencapai Hyperpole dan melakukan gerak awal dari P7 (#20) dan P8 (#15), BMW M Team WRT’s Hypercars menyuguhkan permainan menawan pada awal lomba.

Marco Wittmann (#15) dan René Rast (#20) tampil mengesankan, mampu mempertahankan jarak dengan lawannya dan beberapa kali naik ke P4 dan P5. BMW Hypercar #20 bahkan sempat memimpin pada laga 6 Hours of COTA itu, dan memberi kesan menjanjikan akan menguasai dua putaran terakhir kejuaraan musim ini.

Di kelas LMGT3, Ahmad Al Harthy melejit dari P15 ke P5 pada stint awal. Ia bersama rekan setimnya, Maximime Martin dan Valentino Rossi, tampi; amat kuar di atas mobil nomor #46 -sampai akhirnya mengalami masalah dengan power steering kendaraan mereka dan mundur 20 menit menjelang akhir lomba.

BMW M4 yang digeber Sean dan rekannya di Teksan dan akan dikebut lagi di Fuji dan Bahrain. . (jagonya ayam)

Sedangkan mobil nomor #31, dikemudikan Augusto Farfus, Sean Gelael, dan Darren Leung, berjuang keras sampai akhirnya berada di garis akhir pada P5, setelah mendapat dua kali penalti.

Tim WRT 31 mengawali lomba dari P10, ketika Leung mengawali laga sebagai starting driver. Posisinya tak beranjak jauh, bahkan sempat ada di P9 dan P8 berkat strategi undercut (masuk pit lebih dulu ketimbang lawan) untuk menyusul mobil United Autosports 95.

Walau begitu ketika menyerahkan kendali ke Sean, Leung berada tetap di P10. Ketika pebalap Jagonya Ayam Motorsport ini berada di trek, dia berulang kali menyusul beberapa pebalap.

Dalam drama jalannya lomba itu, yang pertama dilewati Sean adalah Ryan Hardwick (Proton Competition 77), lalu Francois Heriau (Vista AF Corse 55). Menyelesaikan stint pertamanya sebelum melakukan pit stop, Sean berada di P7.

Lagi-lagi, strategi undercut WRT 31 yang merupakan Global Partner Pertamax Turbo ini membuahkan hasil. Ketika sebelum pit Sean berada di belakang mobil WRT 46, namun setelah kedua tim menyelesaikan pit stop masing-masing, WRT 31 ada di depan di mana Sean berada di depan Valentino Rossi untuk mobil 46.

Ketika terjadi drive through penalty akibat pelanggaran saat periode Full Course Yellow (FCY) membuat posisi Sean kembali turun. Ketika menyerahkan lomba kepada Farfus, Sean ada di P9.

Pebalap Brasil itu juga mempertontonkan apa yang dilakukan Sean, menyusul beberapa pebalap, di antaranya Benjamin Barker (Proton Competition 77). Bahkan Farfus juga membuat fastest lap demi fastest lap untuk berada di P5.

Usaha Farfus di atas trek itu rupanya dibarengi terjadinya penalti yang mesti ia terima akibat pelanggaran melewati pinggir lintasan (track limit). Kembali, drive through penalty diterima WRT 31.

WRT 31 akhirnya finis di P5 walau secara keseluruhan tidak menguntungkan dari sisi perburuan gelar juara kelas LMGT3 FIA World Endurance Championship (WEC) 2024. Itu karena dua pesaing utama WRT 31 finis di podium, Manthey PureRxcing 92 finis P2, dan Manthey EMA 91 di P3.

Fastest lap

Satu hal positif lain yang didapat bagi WRT 31 adalah fastest lap kelas LMGT3 yang dibuat Farfus, yakni 2:04.707 dan lebih cepat 0.4 detik ketimbang fastest lap berikut yang dibuat tim pemenang, Heart of Racing Team 27.

“Kami menginginkan lebih, tapi P5 sudah sangat bagus,” kata Farfus yang menerima trofi tersendiri setelah race, yakni Goodyear Wingfoot Award sebagai pebalap yang mencatat stint tercepat.

Leung berterima kasih atas semua dukungan dari Sean dan Farfus, serta tim WRT 31. “Balapan berat buat saya dan bersyukur bisa melewatinya bersama mereka,” ujarnya.

Berjuang di Fuji dan Bahrain

Sean mengatakan, balapan berlangsung fantastis dan posisinya turun-naik, kendati mereka pulang masih membawa poin.

“Kami finis di P5 dan membawa pulang beberapa poin,   Tapi sayangnya, kami di belakang dua mobil Porsche (tim Manthey) yang sama-sama memburu gelar juara LMGT3,” kata Sean seusai lomba.

Sean Gelael sudah tiba di Fuji dan siap berlaga. (Igsean)

“Kami tidak kehilangan banyak poin, jadi ini semacam meminimalisir kemungkinan terburuk. Kami kehilangan sekitar 50 detik karena membuat kesalahan di saat situasi tak menguntungkan. Jadi, tanpa itu, potensi jelas ada. Kami akan berjuang lagi di Fuji dan Bahrain,” kata Sean,

Putaran ketujuh FIA WEC 2024, 6 Hours of Fuji digelar pada Minggu (15/9) sedangkan lomba pamungkas berlangsung di Bahrain,

Dalam perlombaan kelas LMGT 3 di sirkuit Amerika, COTA, itu, juaranya berurutan adalah  Heart of Racing Team 27, Manthey PureRxcing 92 dan Manthey EMA 91.

Sedangka kelasemen sementara ditempati Manthey PureRxcing 92 dengan simpanan 118 poin, disusul Manthey EMA 91 yang mengantungi angka total 90 poin dan Sean Gelael bersama rekan balapnya yang bernaung dalam Team WRT 31 mengumpulkan 84 poin, di urutan ketiga.

Kejuaraan FIA WEC berikutnya pindah ke tempat ikon Jepang, Fuji International Speedway, pada 15 September 2024 sebelum menutup acara puncak pada laga final di Bahrain, 2 November 2024.

Team Principal Team WRT, Vincent Vosse, mengatakan, kendati ia kurang puas dengan hasil perlombaan di Teksas itu, namun mereka masih bangga karena masih mampu menempel terus tim Ferrari hingga separuh dari balapan.

“Sekarang kami harus mencoba untuk dapat melakukan hal itu hingga akhir balapan, dengan tanpa melakukan kesalahan.

“Lawan kami berada di depan hingga akhir lomba, sehingga kami kehilangan poin lagi dengan dua pesaing kami. Kami harus mempelajari bagaimana caranya memperbaiki hal ini nanti di Fuji,” kata Vincent.

Sean Gelael menuturkan hal sama, yaitu berniat tampil all-out di dua putaran berikutnya.

“Kami akan berjuang keras di Fuji dan Bahrain. Masih ada dua putaran lagi dan putaran akhir paling penting, ada disiapkan poin 1,5 kali lipat,” kata Sean.

Semoga Sean Gelael dan Tim WRT 31 sukses di Fuji dan Bahrain, (arl)

Leave a Reply

Top