Dari waktu ke waktu beragam lomba terus berjalan dan Sean Gelael merupakan salah satu atlet yang dengan intens melakoninya, baru saja tampil di kejuaraan ketahanan FIA WEC Fuji 6 Jam di Jepang dan tak lama kemudian muncul lagi di laga APRC Asia Cup Toba Rally di Kawasan Sumatera Utara.
Di Fuji Speedway, Minggu (10/9/23), Sean berjuang keras dari posisi gerak awal (start) ketujuh sampai akhirnya mampu naik podium ketiga bersama rekannya Robin Frinjs dan Ferdinand Habsburg.
Sean mengawali balapan putaran keenam FIAWEC 2023 itu sebagai starting driver. Seperti biasa dia selalu melakukan start dengan bagus dan saat itu dari P7 dia bisa naik ke P3 dan posisi itu bertahan hingga semua tim di kelas LMP2 melakukan pit stop pertama mereka.
Ini merupakan podium pertama WRT 31 di musim 2023, setelah pada lima balapan sebelumnya selalu gagal walau berpotensi bahkan berupa kemenangan.
Di Portugal dan Le Mans, podium di depan mata tiba-tiba pergi. Di Spa-Francorchamps dan Monza, kemenangan sudah dipegang satu tangan lantas kemudian lenyap. Itulah WRT 31 pada 2023.
“Kembali lagi ke podium. Melihat perjalanan di musim ini, saya sangat menerima dan mensyukuri hasil ini. Terima kasih untuk doa dan dukungan dari semua pihak,” kata Sean mengucapkan rasa syukurnya.
“Pecah telur tahun ini,” kata Riardo, ayahanda Sean, ketika mengomentari podium WRT 31 itu. Putaran ketujuh atau terakhir FIAWEC 2023 digelar di Bahrain pada 2-4 November, berarti usai laga di DanauToba Rally, Sean kembali naik kokpit mobil WRT 31.
Memacu “senjata” baru
Dari kaki Gunung Fuji, Sean tampil di Kaldera Toba, dengan memacu “senjata” barunya Hyundai I-20 N Rally2.
Masyarakat penggemar reli mobil, utamanya pendukung Sean di Sumatera Utara, menunggu dengan tidak sabar laju atlet tangguh itu melaju di atas Hyundai berwarna putih keperakan, setelah selama ini ia menggeber Citroen warna merah menyala.
Kaldera terbesar di dunia yang berada di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, menjadi tempat gerak awal resmi (ceremonial start) kejuaraan reli merebutkan Piala Asia APRC 2023 yang berlangsung 22-23 September 2023.
Kaldera itu akan menjadi saksi betapa antusiasnya para atlet reli kecepatan (speed rally) untuk melakoni laga dua hari itu, serta betapa meriahnya masyarakat Sumatera Utara menyambut event yang dari waktu ke waktu semakin digandrungi mereka. |
Di antara para pereli, Sean Gelael menjadi salah satu primadona para pecinta olahraga reli mobil di daerah wisata itu. Setiap mobilnya melaju dari jauh, penonton sudah berteriak “Sean…Sean..”. |
Di tempat itu, Sean pernah tampil sebagai pereli terbaik pada putaran pertama Danau Toba Rally 2021 (11/12/2021). Pada putaran kedua ia berada di urutan kedua dan dinobatkan sebagai juara nasional 2021. |
Sean saat itu mengandalkan Citroen C3 R5, ia unggul dengan selisih waktu signifikan atas lawan-lawannya, setelah tampil piawai dalam enam trayek khusus (Special Stage/SS) Aek Nauli dan Gorbus, di area Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Toba Pulp Lestari (TPL), Simalungun, Sumut.
Team Jagonya Ayam pada Kejurnas putaran 1 ketika itu menurunkan dua mobil , selain yang dinaiki Sean, juga tampil Ricardo Gelael, didampingi co-driver Anthony Sarwono. Kali ini, Ricardo juga turun didampingi Gabriela Morales dari Brazil.
Ricardo pernah masuk urutan 10 besar di Danau Toba Rally pada 11/12/2021 bersama Anthony “Wono” Sarwono Kemudian, ia meraih podium ketiga di tempat sama pada 25 September 2022 ketika membalap bersama Hugo.
Pada Kejurnas reli putaran pertama 24 Juni 2023, Ricardo didampingi Hugo yang sebelumnya menemani Sean, namun Citroen C3 R5 yang dikendarainya bermasalah. Sean menjadi tontonan meriah, karena sempat bereksibisi mencoba kendaraan itu dalam beberapa SS.
Pada Kejurnas reli yang juga perebutan Piala Asia APRC, 22-24 September 2023, ayah dan anak itu kembali bersaing bersama para pereli lain yang tak kalah sengitnya mempersiapkan kendaraan mereka.
Kejurnas reli ini semakin semarak dengan tampilnya mobil kelas WRC2 (Rally2). Citroen C3, Hyundai i20 N, Skoda Fabia, Ford Fiesta, dan Toyota Yaris.
Bagi Sean Gelael, perlombaan di kawasan wisata Danau Toba mendapatkan tempat tersendiri di hatinya, karena merupakan catatan bersejarah dalam karir balapnya.
Di tempat itu, Danau Toba (24/11-2019), Sean sudah muncul dan mampu menembus SS kondang Aek Nauli-Gorbus (lintasan WRC 1996-7) dan menyelesaikannya di urutan kelima, bersama co-driver Tony Sircombe.
Di kawasan Parapat itu pula ia menerima penghargaan dari MURI sebagai navigator termuda dan piagamnya diserahkan menjelang kejuaraan reli pada 22 Juni 2007 – ketika Sean berusia 10 tahun 44 hari.
Sean Gelael, pebalap profesional itu, tampil lagi di Danau Toba Rally 2023 dan masyarakat dapat menyaksikan penampilannya pada 22-24 September.
Penggemarnya kembali akan mengincar kesempatan untuk dapat berfoto bersama dengan Sean atau melihat kelebat kendaraannya Hyundai putih itu melaju di tiap trayek khusus (SS) yang dilaluinya.
Seperti yang selalu diungkapkan ayahandanya Ricardo Gelael, Sean yang dalam perjalanan hidupnya seolah tak hentinya membalap, sebenarnya di satu sisi ingin memajukan olahraga otomotif di Tanah Air.
“Dengan mengikuti perlombaan di Tanah Air, saya ingin agar semangat para atlet otomotif semakin meningkat. Saya ingin bersaing dan menang, tapi saya juga ingin agar reli di Indonesia lebih baik, apalagi kita ingin agar WRC berlangsung lagi di Tanah Air,” kata Sean dalam beberapa kesempatan setiap usai berlomba.
Sean Gelael, dari Fuji Speedway ke Kaldera Toba dan pada 2-4 November 2023 sudah berada lagi di Sirkuit Sakhir, Bahrain, guna melakoni laga terakhir FIA WEC 2023.
Sean, selamat berlomba membawa Merah Putih dalam dada. (arl)